LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
A. Pengertian Umum
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang
menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas
pengendali) dan satu atau lebih anak perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan
entitas-entitas individual tersebut merupakan satu entitas atau perusahaan satu
perusahaan.
Dari pengertian umum diatas,dapat kita tarik suatu
pemahaman bahwa; Laporan Keuangan Konsolidasi diperlukan apabila salah satu
perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain, dan sebaliknyalaporan keuangan konsolidasi tidak
diperlukan apabila satu perusahaan tidak memiliki kontrol
terhadap perusahaan lain. Artinya, jika tidak memiliki hak kendali
(control) yang lebih, maka mereka adalah badan usaha (entity) mandiri, artinya
mereka masing-masing akan membuat laporan keuangan yang sendiri-sendiri dan
tidak mungkin untuk digabungkan, ditambahkan atau yang sejenisnya. Jadi, tidak ada maksud untuk membuat sebuah laporan
keuangan konsolidasi.
B. Tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi
Adapun maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun, yaitu: agar
dapat memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan
aktivitas dari satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah
perusahaan yang berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan
diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dan harus
didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.
Dalam PSAK No. 4, Paragraf 4 penyajian Laporan
Keuangan Konsolidasi oleh induk Perusahaan bertujuan untuk memberikan informasi
kepada para pemakai Laporan Keuangan mengenai data keuangan dari suatu kelompok
perusahaaan dalam kelompok tersebut merupakan suatu entitas hukum yang terpisah
satu sama lain.
C. Manfaat Laporan Keuangan Konsolidasi
1. Dapat memberikan gambaran yang jelas tentang total
sumber daya perusahaan hasil gabungan di bawah kendali induk perusahaan, kepada
para pemegang saham, kreditor dan peyedia dana lainnya.
2. Dapat memberikan informasi terkini bagi manajemen
induk perusahaan, baik mengenai operasi gabungan dari entitas konsolidasi dan
juga mengenai perusahaan individual yang membentuk entitas konsolidasi.
Perlu disadari, Disamping memberi manfaat, laporan
keuangan konsolidasi juga dapat menjadi ekses yang tidak baik,
antara lain:
1. Dapat menyembunyikan kinerja perusahaan individu yang
tidak bagus dengan kinerja perusahaan lain yang bagus.
2. Tidak semua saldo laba ditahan konsolidasi tersedia untuk
dividen induk perusahaan, begitu pula dengan aktiva.
3. Rasio keuangan berdasarkan laporan keuangan
konsolidasi yang terbentuk tidak mencerminkan kondisi entitas yang membentuk
konsolidasi maupun induk perusahaan.
4. Beberapa akun tidak dapat seluruhnya dibandingkan,
misalnya akun piutang
5. Banyaknya informasi tambahan yang dibutuhkan untuk
memberikan penyajian yang wajar.
D. Sifat-Sifat Laporan
Keuangan Yang Dikonsolidasikan
1. Laporan keuangan konsolidasi adalah model laporan akuntansi untuk
menunjukkan pengaruh ekonomi dari penggabungan dua atau lebih perusahaan yang
tersendiri, yang didasarkan atas pemilikan dan pengendalian bersama meskipun
peleburan secara hukum tidak dilakukan.
2. Dalam menyusun neraca konsolidasi untuk perusahaan induk dan anak,
perusahaan anak ini dipandang seakan-akan sebagai cabang; aktiva dan kewajiban
masing-masing perusahaan anak digabungkan dengan aktiva dan kewajiban
perusahaan induk; pos-pos silang yang tidak mempunyai arti penting apabila
kesatuan usaha bersangkutan dipandang sebagai kesatuan usaha tunggal harus
dihapuskan.
3. Neraca perusahaan induk yang melaporkan saham perusahaan anak sebagai
investasi, dan neraca perusahaan anak yang melaporkan kepentingan yang dipegang
oleh perusahaan induk sebagai modal saham
E. Masalah-Masalah
Umum Yang Dihadapi Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Ada beberapa masalah
umum yang senantiasa timbul di dalam rangka penyusunanneraca konsolidasi.
Masalah-masalah tersebut antara lain timbul dan dipengaruhi oleh :
1. Periode di mana
laporan / neraca konsolidasi tersebut disusun.
Misalnya : penyusunan neraca konsolidsi sesaat setelah
terjadi pemilikan saham-saham, berbeda dengan neraca konsolidasi yang disusun
satu tahun (periode) kemudian berhubung telah terjadinya perubahan-perubahan di
dalam pos-pos neraca.
2. Jumlah saham yang
dimiliki oleh perusahaan induk, dan harga perolehan (pengorbanan) yang telah
dikeluarkan untuk memperoleh saham tersebut.
Misalnya : penyusunan neraca knsolidasi di mana
saham-saham dibeli dengan harga di atas nilai bukunya berbeda dengan penyusunan
neraca konsoidasi apabila saham-saham diperoleh dengan harga yang sama dan
kurang dari nilai bukunya.
TEKNIK DAN PROSEDUR KONSOLIDASI
Prosedur Konsolidasi diatur dalam PSAK No. 4 (Paragraf
8,21 & 23) antara lain dinyatakan bahwa dalam menyusun Laporan Keuangan
Konsolidasi Laporan Keuangan Induk Perusahaan (Parent Company) dan Anak
Perusahaan (Subsidary Company) digabungkan satu persatu dengan menggabungkan
unsure-unsur yang sejenis dari Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan dan
Beban.
Adapun prosedur penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasi Dijelaskan lebih terperinci lagi, yaitu:
1. Mengeliminasi
semua rekening timbal balik (Recipocal Account)
Eliminasi dilakukan melalui jurnal eliminasi dengan
mengeliminasi rekening-rekening yang bersifat rekening timbal balik, yaitu
suatu rekening yang dicatat oleh kedua belah pihak (induk dan anak) untuk suatu
transaksi yang sama.
2. Menyusun Kertas Kerja
(Worksheet)
Worksheet digunakan untuk memepermudah penyusunan
laporan keuangan Prosedur penyusunan worksheet tergantung pada
dasar yang dipakai, yaituLaporan Keuangan Individual atau Neraca
Saldo Individual.
Dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi antara
Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan dapat digunakan 3 (dua) metode yaitu:
1. Metode Ekuitas
(Equity Method)
2. Metode Ekuitas
Tidak Lengkap
3. Metode Harga
Perolehan (Cost Method)
A. Konsolidasi dengan
Metode Ekuitas (Equity Method)
Konsep dasar dari metode ekuitas pada dasarnya
memandang investasi Induk Perusahaan terhadap Anak Perusahaan sebagai sesuatu
penyertaan modal sehingga jika aktiva bersih Anak Perusahaan berubah karena
kegiatan operasionalnya, secara otomatis akan menyebabkan perubahan pada nilai
investasi induk Perusahaan.data
Pencatatan investasi saham pada Anak Perusahaan dengan
metode ekuitas, didasarkan pada suatu anggapan investasi pada Anak Perusahaan
sejajar dan sama dengan investasi pada perusahaan-perusahaan cabangnya. Alasan
diterapkannya metode ekuitas juga didasarkan atas suatu fakta bahwa Induk
Perusahaan dan Anak Perusahaan merupakan bagian-bagian dari satu kesatuan
usaha, seperti halnya hubungan antara Kantor Pusat dan Cabang-Cabangnya. Oleh sebab
itu perubahan-perubahan yang terjadi didalam hak-hak pemegang saham pada Anak
Perusahaan harus diakui dan dicatat oleh Induk Perusahaan, untuk dapat
mengikuti dan melaporkan posisi keuangan dan perkembangan usahanya secara
lengkap.
Nilai investasi Induk Perusahaan terhadap Perusahaan
akan meningkat jika Anak Perusahaan memperoleh laba bersih dan akan menurun
atau berkurangnya nilainya, jika Anak Perusahaan menderita kerugian.
Meskipun Laporan Keuangan Konsolidasi hasil penerapan
metode ekuitas ini nantinya akan sama dengan penerapan metode biaya,
namun lembar kerja konsolidasi beserta jurnal untuk penyesuaian dan eliminasi
akan berbeda. Harus memperhatikan pengaruh perubahan modal anak Perusahaan
terhadap hak pemilikan Induk Perusahaan.
Beberapa perkiraan (account) yang perlu diperhatikan
antara lain:
1. Perkiraan
“Investasi Saham dalam Anak Perusahaan
Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan
melaporkan adanya Laba Rugi atau pembagian Dividen.
2. Perkiraan “Kas”
Akan berubah jumlahnya apabila Induk Perusahaan
melaporkan adanya Laba Rugi atau pembagian Dividen.
3. Perkiraan “Piutang
Dividen Anak Perusahaan”
Timbul karena perusahaan mengumumkan Dividen namun
belum dibayar.Perkiraan ini harus dihapuskan apabila telah dibayar tunai (kas).
4. Perkiraan “Laba
yang ditahan (Retained Earning) Induk Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan
melaporkan adanya Laba atau Rugi. Selain itu akan berubah juga karena adanya
Laba atau Rugi milik Induk Perusahaan sendiri.
5. Perkiraan “Laba
yang ditahan (Retained Earning) Anak Perusahaan”
Akan berubah jumlahnya apabila ada Laba Rugi atau
pembagian Dividen pada Anak Perusahaan sendiri.
Perkiraan-perkiraan diatas, dalam Kertas Kerja
(Worksheet) penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi harus sudah menunjukkan
Saldo Akhir pada Laporan Keuangan Konsolidasi, artinya sudah diperhitungkan
perubahan jumlahnya.
B. Konsolidasi dengan
Metode Ekuitas Tidak Lengkap
Jika metode ekuitas
diterapkan secara benar ,laba bersih perusahan induk adalah sama dengan laba
bersih konsolidasi,dan saldo laba perusahaan induk adalah sama dengan saldo
laba konsolidasi. Persamaan jumlah laba dan saldo laba perusahaan induk dan
konsolidasi ini tidak selalu ada. Persamaan tersebut tidak ada jika metode ekuitas
diterapkan tidak secara benar,atau jika akuntansi metode biaya digunakan untuk
investasi perusahaan anak.
Contohnya, perusahaan induk dalam menerapkan akuntansi
metode ekuias mungkin mengamortisasikan perbedaan antara investasi dan nilai
buku yang diperoleh pada buku terpisah perusahaan induk, atau mungkin tidak
mengeliminasi laba atau rugi antar-perusahaan.Kelalaian-kelalaian seperti itu
menyebabkan tidak lengkapnya penerapan akuntansi metode ekuitas.
Kesalahan-kesalahan lain dalam penerapan metode ekuitas menyebabkan salah saji
yang seruppa dalam laba dan saldo laba perusahaan induk.
Masalah yang timbul dari
salahnya penerapan metode ekuitas atau menggunakan metode biaya untuk
investasi perusahaan anak mugkin tidak seserius yang terlihat. Hal ini
dikarenakan akuntan harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi yang benar
dengan mengabaikan bagaimana perusahaan induk mempertanggungjawabkan investasinya pada perusahan anak. Tidak ada
pelanggaran terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum sepanjang laporan
keuangan konsolidasi yang disiapkkan bagi pemegang saham benar dan perusahaan
induk/investor tidak menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit yang lain.
Tetap digunakannya metode biaya atau metode ekuitas tidak lengkap oleh beberapa
perusahaan didasarkan pada asumsi bahwa penerbitan laporan keuangan konsolidasi
hanya sebagai laporan keuangan yang disiapkan bagi para pemegang saham dari
entias utama.
C. Konsolidasi dengan
Metode Biaya (Cost Method)
Pada Metode Biaya, yang dipakai untuk mencatat
investasi saham-saham Anak Perusahaan, maka hanya dividen atas saham-saham
tersebut (yang telah dibagikan oleh Anak Perusahaan) yang diakui sebagi
pendapatan (revenue) oleh Induk Perusahaan. Sebaliknya laba atau rugi atas
pemilikan modal (saham) hanya timbul apabila sebagian atau seluruh jumlah saham
yang dimiliki tersebut dijual.
Pada metode biaya bagian dividen yang dibagikan oleh
Anak Perusahaan dicatat pada sisi debit dalam rekening “Piutang Dividen (Kas)”,
dengan rekening lawan kredit “Penghasilan Dividen”.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada Metode
biaya:
1. Perkiraan
“Investasi Saham pada Anak Perusahaan”, tidak mengalami perubahan jumlahnya.
Perubahan modal Anak Perusahaan akibat adanya Laba, Rugi atau pembagian Dividen
tidak mempengaruhi Perkiraan “Investasi Saham pada Anak Perusahaan, atau Induk
Perusahaan tidak menyesuaikan Investasinya.
2. Laba atau rugi
dari Anak Perusahaan baru diakui oleh Induk Perusahaan sebesar Prosentase (%)
kepemilikannya pada saat disusun Neraca Konsolidasi melalui perkiraan “Laba
yang ditahan (Retained Earning) untuk Induk Perusahaan”. Perkiraan ini hanya
tampak pada Worksheet penyusunan neraca Konsolidasi.
3. Penghapusan
(eliminasi) terhadap perkiraan-perkiraan Modal Saham, Agio Saham dan Retained
Earning Anak Perusahaan hanya didasarkan pada jumlah awal/Saldo Awal tahun atau
Saldo Awal pada saat kepemilikan.
4. Metode Biaya
berdasarkan pada asumsi bahwa investasi Induk terhadap Anak Perusahaan
merupakan bagian dari Aktiva.
5. Nilai Investasi
harus selalu tetap, karena akan dittampakkan dalam neraca sebesar harga
perolehannya saja.
6. Perubahan nilai
aktiva bersih Anak Perusahaan sebagai Konsekuensi dari kegiatan operasionalnya
tidak akan mempengaruhi besaarnya nilai investasi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar